BISNIS ROKET terutama untuk pengantaran muatan dan wahana ke orbit terdekat semakin hari dipenuhi konsep menarik dengan tawaran biaya lebih murah. Bisnis orbit terdekat ini sebagai contoh seperti pengantara satelit atau keperluan supplai ke ISS yang bisa disebut secara rutin selalu ada permintaan.
Banyak hal yang bisa didapat lebih mudah jika akses kegiatan dilakukan diluar angkasa, koneksi komunikasi akan lebih mudah menggunakan satelit, tidak memerlukan bentangan kabel yang panjang dan pemasangan yang lama.
Hanya saja penempatan satelit perlu jadwal dan antrian yang tidak pendek, selain juga biaya yang juga tidak secara nyata jauh lebih murah.
Demi persaingan potongan kue bisnis luar angkasa maka banyak perusahaan yang mengajukan pendekatan beberda bagi penyelesaian kepentingan pengantaran barang dan beban ke luar angkasa.
SPACEX memiliki saingan baru dengan konsep yang berbeda selain VIRGIN GALACTIC, salah satu kompetitor dalam persaingan pengantara bisnis ke luar angkasa menawarkan pengantaran beban dengan menggabungkan kemapuan mesin jet dan mesin roket.
STRATOLAUNCH adalah perusahaan yang mengusulkan perpaduan mesin jet dan roket dimana beban akan diangkat oleh pesawat terbang raksasa seperti pesawat pada umumnya. Pada ketinggian khusus, roket bersama barang atau wahana bawaan akan dilunrukan dibawa roket.
Pada prinsipnya bagain utama dari Wahana Startolaunch akan terdiri dari Pesawat Terbang Pembawa, Multi-Stage Payload Launch Vehicle berupa roket pembawa dan Mating - Integration berupa penghubung antar bagian-bagian roket dan pesawat pembawa.
Ide terkait wahan besar ini dicetuskan oleh Paul Allen (pendiri Microsoft) dan Burt Rutan (Penggagas SpaceShipOne).
Rencana peluncuran pesawat ini sekitar tahun 2019 dan saat ini mock-up pesawat sudah dibaut dengan berbagai pengujian.
Dari situs Startolaunch, direncanakan wahana raksasa ini akan mengangkut 12 misi ke laur angkasa dalam 1 tahun.