ROLLS ROYCE KERJASAMA DENGAN INTEL MEMBUAT KAPAL LAUT ROBOT AUTOPILOT -->

ROLLS ROYCE KERJASAMA DENGAN INTEL MEMBUAT KAPAL LAUT ROBOT AUTOPILOT

16 Okt 2018

KAPAL LAUT masa depan akan berbeda dengan kapal laut saat ini. Anda bayangkan kapal laut sedang membawa barang muatan melintasi lautan yang sedang badai tengah malam berangin dingin dan hujan lebat.

Kapal dikendalikan oleh seorang tanpa ditemani orang lain di tempat kemudi sambil melihat berita tentang badai dan kalem meminum kopi. Kapal dikendalikan di suatu tempat yang jaraknya jauh di belahan dunia lain di pagi hari, kapal laut dikendalikan seperti anda mengendalikan drone jarak jauh.

Kapal laut ini dapat bergerak sendiri dilengkapi proximity sensors seperti Radar, Lidar, AIS, Camera dan IR camera.

Bagaimana jika kapal laut di tengah samudra terkena rusak atau dikerjai oleh bajak laut, bagaimana mendapat konfirmasi bahwa kapal laut diganggu, rusak atau dalam keadaan normal?


Kapal selain memiliki fasilitas navigasi yang memungkinkan berlayar aman juga dilengkapi berbagai drone yang bisa menjadi mata dan telinga jika diperlukan.

Kapal juga dapat dikirim ke pelabuhan terdekat untuk meminta perbaikan dari jarak jauh dan kemudian berlayar kembali memenuhi jadwal semula.

Jika saat ini ada beberapa perusahaan kapal besar yang tertarik membuat kapal autopilot maka alasanya kuat, salah satu yang terlihat adalah dari segi efisiensi. Kapal laut bisa dibuat lebih cepat, lebih mudah pengaturan bagian kapal karena tidak perlu kantin atau dapur. Kapal laut bisa dibuat dengan sangat cepat tanpa memperdulikan sisi kenyamanan jika terkena ombak. Robot kemungkinannya tidak perlu kantong kertas untuk muntah.

Personel yang diperlukan diatas kapal bisa disebut tidak diperlukan, tentu ini akan merubah banyak hal. Kapten kapal juga hanya cukup di ruang kontrol utama di darat, personel pendukung kapal hanya di beberapa lokasi atau hanya di pelabuhan awal dan akhir.

Alasan lain tentu saja faktor resiko dan keselamatan akan lebih tinggi jika kapal hanya dikendarai oleh robot.

Kapal laut bisa bergerak lebih aman dengan berbagai sensor dan diawasi oleh ahli di darat, kapal laut ini akan sangat luwes bergerak di laut dengan kecepatan optimal.

Anda juga pasti mengenal mobil Tesla yang memiliki fitur prediksi kecelakaan. Mobil Tesla ini dapat menangkap pergerakan dan memprediksi kemana arah gerak objek dan mobil sehingga mobil dapat diberhentikan atau melambat karena menghindari tabrakan. Fitur tersebut disebut Forward Collision Warning (FCW). Banyak pabrikan mobil saat ini memiliki fitur ini.



Fitur tersebut dapat diterapkan di kapal laut. Kapal akan lebih aman.

Bagaimana dengan bajak laut?

Kapal laut akan dimonitor 24 jam secara terus menerus dan kapal dapat mengirim sensor atau dapat diperiksa oleh tim di darat. Kapal dapat meminta bantuan polisi atau tentara setempat jika mendapat gangguan. Dalam keadaan normal, kapal laut terkunci.

Beberapa pabrikan kapal besar mulai membuat dan akan meluncurkan penggunaanya dalam jangka waktu dekat.

Rolls-Royce Marine merencakan untuk meluncurkan kapal tersebut mulai tahun 2020 dimana penggunaan skala penuh dari tahun 2025.



Rolls-Royce mulai melakukan penelitian untuk menggunakan alat moda air secara autopilot dengan menjalankan Advanced Autonomous Waterborne Applications Initiative (AAWA)  dimana kegiatan tersebut juga didorong oleh pemerintah Finlandia dengan nilai donasi projek senilai 6.6 juta Euro.

Perusahaan kapal lain mungkin lebih cepat menerapkan konsep itu. Yara dan Kongsberg berencana menerapkan penggunaan kapal laut autopilot dari tahun 2018 dengan masih menggunakan manusia di kapal listriknya tersebut.

Pada tahun 2019 secara bertahap akan dikurangi keterlibat manusia dan akhirnya pada tahun 2020 penggunaan robot akan sepenuhnya diterapkan.


Di Jepang juga konsep sejenis sedang dikembangkan. Mitsui O.S.K. Lines dan Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. saat ini sedang membuat konsep kapal autopilot dan akan meramaikan porsi perebutan pasar kapal laut masa depan ini.