PESAWAT MASA DEPAN TERBANG DENGAN ION TANPA TURBIN, JET ATAU BALING-BALING -->

PESAWAT MASA DEPAN TERBANG DENGAN ION TANPA TURBIN, JET ATAU BALING-BALING

24 Nov 2018

PESAWAT TERBANG saat ini pada prinsipnya terbang karena ada sesuatu yang berputar, bisa itu propeler, bilah jet, rotor helikopter atau putaran turbin. Putaran ini bisa menghisap atau mendorong, dalam keadaan lain putaran mesin menghasilkan perbedaan tekanan pada bagian sayap atau pesawat agar mendapat tekanan lebih ringan pada bagian atasnya.

Tidak heran jika pesawat selalu berisik karena ada bagian logam yang harus berputar dengan kuat. Putaran dan goncangan yang timbul bisa menimbulkan kebisingan tersendiri.

Sebetulnya pada sekitar tahun 1920an ditemukan fenomena dimana ion dapat dibuat dan disebar. Fenomena pergerakan yang timbul disebut dengan Ionic Wind yang terjadi karena adanya sumber voltase tinggi di udara dan membuat udara di sekitarnya ter-ionisasi.


Secara umum jika ada sumber elektroda dengan voltase tinggi di udara maka voltase ini dapat memicu ionisasi sekitarnya, semakin banyak ionisasi maka akan ada pergerakan ion di sekitar elektroda dan dengan pengaturan bilah elekroda kemudian aliran ion dapat juga membuat aliran udara terjadi.


Elektroda bervoltase tinggi ini yang akan menggerakan udara agar tercipta perbedaan tekanan bagi wahana terbang.

Pada bagian bawah pesawat anda akan mendapati bilah elektroda dengan voltase tinggi bukan mesin baling-baling yang berisik.

Jika konsep ini bisa diterapkan maka pesawat masa datang hanya akan berupa alat terbang yang memiliki cahaya kelap-kelip di langit tanpa suara berising.


Ada harus sabar jika ingin melihat benda ini dapat membawa beban berat dalam aplikasi sehari-hari, model yang diluncurkan baru skala kecil dan baru membuktikan bahwa aliran ion bisa menggrakan udara menjadi angin ionik.

Mungkin untuk aplikasi kedepannya akan dibuat agar pendaratan drone lebih halus dan aplikasi sejenis sambil memperbaiki metode angin ionik ini.

Jika tertarik membaca beritanya, dapat anda simak dalam paper terkait.

Abstract
Since the first aeroplane flight more than 100 years ago, aeroplanes have been propelled using moving surfaces such as propellers and turbines. Most have been powered by fossil-fuel combustion. Electroaerodynamics, in which electrical forces accelerate ions in a fluid1,2, has been proposed as an alternative method of propelling aeroplanes—without moving parts, nearly silently and without combustion emissions3,4,5,6. However, no aeroplane with such a solid-state propulsion system has yet flown. Here we demonstrate that a solid-state propulsion system can sustain powered flight, by designing and flying an electroaerodynamically propelled heavier-than-air aeroplane. We flew a fixed-wing aeroplane with a five-metre wingspan ten times and showed that it achieved steady-level flight. All batteries and power systems, including a specifically developed ultralight high-voltage (40-kilovolt) power converter, were carried on-board. We show that conventionally accepted limitations in thrust-to-power ratio and thrust density4,6,7, which were previously thought to make electroaerodynamics unfeasible as a method of aeroplane propulsion, are surmountable. We provide a proof of concept for electroaerodynamic aeroplane propulsion, opening up possibilities for aircraft and aerodynamic devices that are quieter, mechanically simpler and do not emit combustion emissions.

Nature juga membahas konsep fenomenal ini dengan cukup jelas.