SEWAKTU masih sekolah di Bandung, Adi membawa motor lewat simpang jalan di Dago. Saat itu hari mendung dan terasa sepertinya hujan akan turun segera dengan deras.
Dalam ketergesa-gesaan akhirnya Cecep dan Irwan memaksa nebeng ikut motor dari simpang jalan Dago Bandung (tempat foto kopi) menuju arah kosan sekitar 500 meter, tidak jauh tetapi takut basah hujan.
Adi: nebeng ya, keburu hujan nih, harus cepat-cepat.
Cecep: Iya, aku juga nebeng.
Tiba-tiba saja sudah 3 orang berada diatas motor.
Semuanya sepakat dan bergerak cepat.
Mereka bertiga naik motor melaju dari area lampu merah. Baru sekitar 100 meter motor berjalan tiba-tiba di semprit Polisi yang menjaga lokasi tersebut karena biasanya angkot ngetem dan selalu diusir dan diminta jalan oleh polisi.
Polisi: Selamat sore adik-adik.
Adi: Sore Pak Polisi
Polisi: Adik-adik tahu kalo naik motor tidak boleh gegabah dan bisa berbahaya?
Adi dan Cecep: Iya Pak Polisi
Polisi: Kalo tau naik motor harus hati-hati ini kenapa naik motor bertiga?
Cecep: Soalnya kalo berempat tidak bisa Pak Polisi.
Pak Polisi akhirnya meminta kita semua push-up 40 kali.