BAIDU mengumumkan hal penting dalam CES (Consumer Technology Association) 2019 ini terkait mobil auto pilot mereka.
Baidu mengumumkan bahwa software atau platform bagi mobil auto pilot mereka ternyata bernama Apollo dan digadang sebagai open platform. Software akan menjadi milik bersama umum boleh diakses dan dimodifikasi oleh umum. Konsep yang sangat menarik jika kita melihat keberhasilan Android atau Linux dengan ide serupa.
Yang juga menarik, saat ini Apollo baru diperkenalkan tetapi saat bersamaan Baidu melakukan klaim bahwa sudah ada 130 partner menggunakan Apollo.
Baidu pernah memperlihatkan bahwa mobil auto pilotnya sudah kompeten melakukan banyak hal yang canggih.
Saat ini diperkirakan bahwa Apollo sudah mumpuni untuk beberapa hal seperti berjalan di tol (highway autonomous driving), melakukan parkir (autonomous valet parking), bisa dipakai untuk mobil ukuran sedang (fully autonomous mini-buses), memiliki kepintaran interface dengan peta (an intelligent map data service platform) dan juga termasuk memiliki kemampuan interface untuk vioce command (Baidu’s voice assistant).
Bahkan Baidu atau Apollo dalam salah satu demonya sudah dapat memperlihatkan bagaimana jika sebuah mobill dengan Apollo digunakan di persimpangan. Menarik bahwa komputer bisa melihat keadaan sekelilingnya dan menggambarkan keadaan tersebut.
Baidu sudah menjalankan tes mobilnya di Cina bagian utara (public roads Xiongan New Area, Hebei Province, north China).
Sudah tentu mobil ini secara akurat melibatkan AI, rotating lidar with 64 beams, kamera, dan integrasi dengan software atau data seperti peta.
Baidu Apollo juga sudah melakukan kerjasama dengan King Long. King Long ini adalah pabrikan terbesar ke-2 di Cina. Mulai Juli 2019 akan membuat mobil minibus yang bisa auto pilot.
100 mobil berupa Robo Taxi dari Baidu akan tersedia di sepanjang jalanan di Changsa meliputi area jalan sepanjang 130 km sebagai bagian dari percobaan mobil ini di tempat umum.