JEPANG MENAMBANG DI LAUTAN, ADAKAH DAMPAK LINGKUNGAN? -->

JEPANG MENAMBANG DI LAUTAN, ADAKAH DAMPAK LINGKUNGAN?

23 Jan 2019

JOGMEC mencoba menggunakan semacam excavator ke bawah laut, benar-benar kebawah kedalaman laut hingga sekitar 1600 meter dari permukaan laut. Percobaan ini dilakukan pada akhir Agustus 2018 hingga akhir bulan ini Januari 2019.

Berdasar dari ujicoba tersebut ternyata Jepang pertama kali sudah memulai melakukan penambangan dari bawah laut. Economy, Trade and Industry Ministry and Japan Oil, Gas and Metals National Corp. mengumumkan keberhasilan penambangan ini sebagaimana yang diulas oleh Japan Times.

Dibawah laut memang dipercaya ada banyak mineral langka tetapi juga ada banyak hewan atau mahluk hidup langka. Peninjauan terhadap lingkungan di kedalaman tersebut tidak mudah.


Hewan atau tumbuhan langka apa yang ada di bawah laut? Bagaimana dampak para mahluk ini terhadap kehidupan air laut diatasnya atau bahkan hingga ke darat? Apakah mereka berguna (berdampak besar) bagi lingkaran kehidupan permukaan laut?

The ministry believes the mined deposit includes an amount of zinc equivalent to Japan’s annual consumption. The ore deposit also includes gold, copper and lead.

Hasil tambang yang dilakukan terindikasi dapat menghasilkan Seng, Emas hingga termasuk juga Timah dan Tembaga.

Studi yang dijalankan oleh Jepang ini memang akan terus dilakukan hingga April 2020 untuk menguji dari sisi keekonomian.

Pihak pemerintahan Jepang menyebutkan bahwa jika jumlahnya banyak (secara ekonomi masuk) maka lokasi bawah laut tersebut akan dipergunakan bagi Jepang sebagai sumber mineral jangka panjang (karena Jepang sendiri juga tergantung kepada negara lain untuk memperoleh mineral logam dan sejenisnya).