PERANG DUNIA KETIGA DAN PETROV DAY -->

PERANG DUNIA KETIGA DAN PETROV DAY

20 Jan 2019

PERANG DUNIA KETIGA dipercaya hampir terjadi dan kejadian tersebut terhenti karena seorang bernama Stanislav Yevgrafovich Petrov  atau sering disebut Stanislav Petrov. Hari ketika terhentinya pemicu perang dunia ketiga ini sering disebut sebagai Petrov Day.

Sedikit orang yang mengetahui siapa Stanislav Petrov ini dan kenapa menjadi Petrov day karena orang ini memang awalnya tidak untuk dikenali diluar militer Rusia.

Mungkin anda juga tidak mengenal Vasili Alexandrovich Arkhipov (Vasili Alexandrovich Arkhipov Penyelamat Perang Nuklir). Mereka orang yang berjasa dan mungkin setara dengan menyelamatkan Eropa, Rusia, Amerika atau bahkan dunia hingga tidak terlibat perang nuklir. Petrov berjasa besar seperti juga Vasili Alexandrovich Arkhipov.

Few people know of him... Yet hundreds of millions of people are alive because of him. The actions of Stanislav Petrov, a retired Soviet military officer, prevented the start of a worldwide nuclear war and the devastation of much of the Earth.

Stanislav Yevgrafovich Petrov lahir di Odessa, Ukraine. Sesudah itu, Stanislav Petrov mempelajari dan menjadi ahli militer.

Dengan karir yang melejit di bidang militer, membuat Stanislav Petrov hampir terlibat ke semua hal terkait militer Rusia. Bahkan terkait yang sangat sensitif hingga akhirnya dipercaya memegang posisi penting, mengawasi jika ada serangan nuklir dari Amerika.

Stanislav Petrov bertugas sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pengawasan serangan nuklir dan harusnya melaporkan atas laporan indikasi serangan nuklir dari input satelit. Jika ada indikasi penting maka Stanislav Petrov harus melaporkan terhadap atasannya dan membawa ke pemimpin tertinggi untuk memutuskan membalas serangan nuklir tersebut atau tidak.


Pada saat Stanislav Petrov sedang bertugas mengawasi keamanan area Rusia yang luas, pada waktu itu Rusia dan Amerika dalam keadaan yang sangat tegang, Amerika saat itu sedang membenci Rusia dan sangat mungkin menyerang Rusia.

1 September 1983 sebuah pesawat sipil berisi 269 penumpang memasuki daerah Rusia, pesawat pencegat (interceptor) mencoba melakukan dialog dan entah bagaimana tidak mendapat jawaban.

Karena tidak mendapat jawaban dan saat itu sedang ada intensi yang panas antara Rusia dan pihak sekutu, maka keputusan menembak dilakukan.

269 penumpang termasuk US Congressman yaitu Lawrence McDonald meninggal. Sebagi hasilnya kecaman datang bertubi-tubi termasuk dari Ronald Reagan yang secara khusus menyebut sebagai “barbarism”, “inhuman brutality”, “a crime against humanity that must never be forgotten”.

Sudah tentu Penembakan pesawat sipil ini membawa dampak yang besar dan memicu ketegangan ke tingkat yang sangat serius. Bisa disebut pada saat itu hubungan paling jelek yang terjadi antara Rusia dan Amerika.

Stanislav Yevgrafovich Petrov berjaga pagi-pagi awal sekali, 25 hari sesudah penembakan pesawat tersebut atau pada tanggal 26 September 1983 bertugas seperti biasanya, beliau mengawasi kemanan negara Rusia yang luas.

Stanislav Petrov dan tim pengawas waktu itu sedang bekerja dengan serius mengawasi kemanan dan secara tiba-tiba sirine berkedip dan alarm berbunyi di pos pengamat serangan nuklir.

Sistem Rusia memiliki perangkat yang mendeteksi peluncuran misil nuklir melalui deteksi satelit. Deteksi satelit itu melaporkan bahwa tidak bisa disangkal, Amerika meluncurkan misil nuklir, sebuah nuklir ke Rusia.

Stanislav Petrov melihat sirine tersebut dan tidak bisa bergerak. Stanislav Petrov menyebutkan bahwa di dalam manual tidak terdapat berapa lama seorang petugas boleh melapor sesudah melihat indikasi serangan nuklir walaupun setiap detik adalah penting sekali.

Stanislav Petrov tidak bisa mengangkat telpon untuk melapor dia bahkan tetap tidak melapor ketika ada bunyi lain. Sirine kedua bebunyi, ada dua nuklir meluncur.

Sirine ketiga, sirine keempat dan sirine kelima. Didalam ruangan command post tempat pengamatan terjadi bunyi sirine dan teriakan agar semua petugas tenang. Stanislav Petrov sebetulnya bimbang dan hanya memegang telpon berusaha untuk tenang.

Idealnya Stanislav Petrov harus melaporkan jika terjadi indikasi peluncuran misil dan tanggapan super cepat akan mengalir hingga ke tangan tingkat tertinggi.

Bisa jadi respon cepat tersebut akan dijawab dengan peluncuran nuklir dari pihak Rusia sebagai jawaban atas peluncuran ini.


Sekitar sesudah tiga puluh menit sesudah sirine, Stanislav Petrov secara tegang menunggu dan ternyata tidak apapun terjadi.

Stanislav Petrov kemudian melaporkan adanya indikasi false alarm bahwa alat deteksi membaca salah dan tidak ada nuklir yang meluncur, keputusan untuk melapor sebagai false alarm tepat diambilnya.

Pihak Rusia kemudian memperbaiki sistem alat deteksi tersebut. Baru kemudian diketahui bahwa cahaya matahari pada ketinggian yang tepat dengan keadaan awan tertentu menyebabkan salah pembacaan dan disangka adanya peluncuran misil nuklir.

Setiap 26 September saat ini disebut sebagai Petrov Day dan Stanislav Petrov mengunjungi Amerika untuk mendapat World Citizen Award di PBB New York dan mendapat penghargaan Dresden Prize pada 17 Februari 2013 di Dresden.

Sebuah film dibuat dan saat ini Stanislav Petrov pensiun santai di apartemen di daerah perkotaan Moskow.