ATMOSFER BUMI MEMBENTANG MELEWATI BULAN -->

ATMOSFER BUMI MEMBENTANG MELEWATI BULAN

22 Feb 2019

ATMOSFER BUMI dipercaya melindungi Planet Bumi karena (hanya) menutupi bagian permukaan Planet Bumi yang terlihat biru di luar angkasa.


ESA (European Space Agency) melakukan penelitian terhadap atmosfer bumi dan menemukan hal yang diluar dugaan terkait atmosfer ini.

ESA memiliki wahana yang secara bersama dengan NASA dapat dipergunakan untuk melakukan pengamatan, dalam suatu pengamatan menggunakan NASA Solar and Heliospheric Observatory SOHO ditemukan bahwa bagian atmosfer bumi yang bersifat gas membentang menggelembung hingga jarak sekitar 630 000 km atau sekitar 50 kali dari diameter Planet Bumi.

Berdasar temuan tersebut maka sebetulnya Bulan berputar dan berada di dalam atmosfer Planet Bumi, atmosfer dari Bumi menutup dan melindungi juga Bulan.

Area atmosfer Bumi ini dapat diamati dari sebaran gas Hidrogen hingga bagian batas terluar dan batas ini hanya terlihat dalam waktu tertentu saja. Area tersebut dinamai dengan Geocorona atau area sebaran gas yang membentang dari Bumi hingga keluar angkasa.

Sebaran gas ini sebetulnya sudah tertangkap oleh teleskop yang dipasang dari misi Appolo 16 yang ditempatkan di permukaan Bulan pada tahun 1972.

The first telescope on the Moon, placed by Apollo 16 astronauts in 1972, captured an evocative image of the geocorona surrounding Earth and glowing brightly in ultraviolet light.
“At that time, the astronauts on the lunar surface did not know that they were actually embedded in the outskirts of the geocorona,” says Jean-Loup. 

Bedanya pada zaman tersebut para ilmuwan dan astronot belum menyadari bahwa atmosfer Hidrogen yang ditangkap oleh teleskop adalah bagian dari atmosfer Planet Bumi.

Bagaimana atmosfer dari Bumi tertangkap hingga jarak yang jauh?

Matahari (sianrnya) dapat berinteraksi dengan atom dari Hidrogen terutama sinar dari Matahari dengan panjang gelombang khusus. Gelombang ini pada prinsipnya diserap oleh Hidrogen dan sewaktu gelombang ersebut diserap akan terlihat dengan jelas dari luar angkasa.

Sewaktu atom Hidorgen ini menelan Ultra Violet dari Matahari yang panjang gelombangnya khusus maka perangkat NASA ESA yang bernama SWAN dapat melihat batas dan tempatnya.


Untuk mengetahui lebih lanjut dapat mengunjungi situs ESA disini.