UNI EMIRAT ARAB atau UEA atau United Arab Emirates memiliki kerja sama intelijen khusus dengan Amerika dan Israel untuk keperluan keamanan nasional UEA.
Kesepakatan yang dibuat antara UEA dan Amerika ini merupakan kerja sama tingkat tinggi baik dari volume ataupun dari tingkat teknologi.
Kasus Edward Snowden cocok menjadi gambaran depan mengenai kerja sama atau kegiatan dari intelijen suatu negara, dimana pada kegiatan tersebut pemerintah dapat memiliki kemampuan untuk melakukan akses terhadap informasi pribadi perorangan. Privasi orang sebetulnya sudah ditembus dan direkam oleh pemerintah melalui perangkat di sekitar orang tersebut.
UAE memiliki kemampuan tersebut dan dikembangkan dengan bantuan ahli yang pernah bekerja menjadi ahli intelijen Amerika dan juga Israel. Salah satu ahli dari Amerika bernama Lori Stroud mengakui hal ini dan membuat kemampuan intelijen cyber dari UAE meningkat tajam.
Organisasi intelijen UAE atau disebut dengan NESA (United Arab Emirates' National Electronic Security Authority) saat ini dapat melakukan akses hingga menjebol ponsel tanpa disadari penggunanya.
NESA melakukan akses intelijen terhadap target politik negara sekitarnya dengan mengumpulkan data dari pemimpin politik, pihak yang dianggap ekstremis, aktivis bahkan juga termasuk lingkaran politik negara lain seperti dari Qatar, Turki dan juga Iran. Lori Stroud mengungkapkan bahwa akses intelijen ini bahkan juga sudah mulai mengumpulkan data terkait warga Amerika.
Lori Stroud adalah salah seorang tokoh utama yang membantu meningkatkan kemampuan cyber dari UAE dan juga Lori ini yang membuat Edward Snowden lebih mengenal cara kerja dan akses intelijen sewaktu membantu NSA di Hawai.
Kemampuan dari perangkat intelijen ini dapat aktivitas sewaktu pengguna melakukan panggilan telepon ke luar negeri dan juga pengumpulan data dapat juga melalui akses email.
Reuteurs melaporkan langkah terkait project intelijen ini secara khusus dan menarik, dapat dilihat lebih lanjut untuk mengetahui sepak terjang dari intelijen NESA pada link ini.