UBER saat ini secara serius akan mulai meluncurkan layanan baru dengan mobil tanpa supir secara otomatis melayani penumpang.
Dalam dokumen yang terbuka bagi umum, Uber menjelaskan detail permasalahan dan rencana bisnis bagi Uber dalam jangka waktu kedepan.
Uber sendiri saat ini memang menyadari adanya dugaan pelanggaran hak cipta atas mobil auto pilot yang dibuat oleh Uber. Google atau Alphabet merasa keberatan dengan dugaan pelanggaran hak cipta tersebut.
Pelanggaran tersebut dikarenakan ada eks pekerja dari Google Car yang kelluar dari perusahaan tersebut dan kemudian membuat startups bernama Ottomotto.
Perusahaan Ottomotto ini yang kemudian membuat mobil tanpa supir yang dibeli oleh Uber dan produk mobil dari Ottomotto ini menjadi kendaraan yang akan dijadikan sumber layanan dari Uber. Uber sendiri saat ini bernilai sekitar 90 miliar USD berdasar valuasi untuk perusahaan ini menurut rencana IPO yang akan segera diluncurkan.
Yang menarik dari dokumen yang menjadi rujukan disini, dokumen ini menyebutkan rencana atas Uber untuk mencoba melakukan layanan mobil tanpa supir secara umum bagi pengguna.
Rencana peluncuran mobil ini akan sepenuhnya dijalankan pada tahun 2020 dimana diperkirakan setidaknya 75 ribu mobil tanpa supir akan diluncurkan ke jalanan dan operasional ini tentu akan memerlukan biaya. Operasional mobil tanpa supir ini akan dicoba di 13 kota.
Untuk jangka pendeknya, sekitar akhir 2019 kemungkinan Uber sudah akan memiliki sekitar 13 ribu mobil yang siap dijalankan untuk melayani pengguna.
Uber dengan rencana menggunakan mobil tanpa supir di tahun 2020 sebetulnya memiliki catatan keuangan yang tidak terlalu baik di tahun 2018, sudah tentu rencana membakar uang ini menjadi semakin menarik dari segi bisnis.
Sebelumnya dilaporkan bahwa nett loss Uber pada angka sekitar 1.2 miliar di tahun 2018 dan resiko dari bakar uang ini menjadi semakin membuat Uber harus lebih berhati-hati.