KISAH NYATA FOTO MEMBELAH BULAN TITAN OLEH CASSINI -->

KISAH NYATA FOTO MEMBELAH BULAN TITAN OLEH CASSINI

7 Mei 2019

MISI CASSINI - HUYGENS adalah misi pengiriman wahana luar angkasa hasil kerjasama 3 badan luar angkasa besar. Misi ini memiliki tujuan utama untuk mempelajari Saturnus dan satelit alaminya. Saturnus dan satelit (bulan) alaminya memiliki banyak fenomena spektakuler.

NASA, ESA (European Space Agency) dan Badan Luar Angkasa Itali (Italian Space Agency - ASI) sepakat mengirim wahana berupa Cassini Orbiter yang dilengkapi 2 kamera, dalam salah satu perjalannya kamera yang dibawa ini membuat foto spektakuler membelah bulan.



Foto spektakuler diatas adalah foto dari lapisan tipis Saturnus yang membelah bulan Titan. Planet Saturnus sendiri terkenal karena memiliki tampilan unik. Cincin besar mengelilingi planet tersebut.

Foto diatas adalah foto yang sebenarnya dan diambil pada sisi cincin dari Planet Saturnus yang terkena sinar Matahari. Disaat bersamaan, sinar Matahari membuat permukaan atmosfer dari Bulan Titan yang mengandung air menjadi bercahaya. Lingkaran cahaya luar Bulan Titan menjadi terbelah oleh lintasan cincin Saturnus.

Pada bagian bawah linkaran cahaya dari atmosfer Titan terlihat bulan lain yang juga mengelilingi Saturnus. Bulan pada posisi kiri bawah kecil tersebut bernama Enceladus.


This view shows the unlit side of Saturn's rings - NASA.




The scattered light around planet-sized Titan (5,150 kilometers, or 3,200 miles across) makes the moon's solid surface visible in silhouette. Enceladus (505 kilometers, or 314 miles across) enjoys far clearer skies than its giant sibling moon.

The image was taken in visible red light with the Cassini spacecraft narrow-angle camera on June 10, 2006 at a distance of approximately 3.9 million kilometers (2.4 million miles) from Enceladus and 5.3 million kilometers (3.3 million miles) from Titan. The view was obtained at a Sun-moon-spacecraft, or phase, angle of about 160 degrees relative to both moons. Image scale is 23 kilometers (15 miles) per pixel on Enceladus and 32 kilometers (20 miles) on Titan.

Bulan Titan sendiri merupakan bulan yang fenomenal dan unik. Bulan ini berukuran sekitar 5150 km dan merupakan bulan yang berukuran terbesar kedua (bulan terbesar dalam tata surya kita adalah Ganymede yang mengelilingi Jupiter).

Bulan Titan adalah hanya satu-satunya bulan atau benda luar angkasa selain Planet Bumi yang memiliki atmosfer (yang sifatnya mirip atmosfer Bumi) sehingga membuat Titan menjadi objek luar angkasa yang memiliki aliran cairan (Etana dan Metana - seperti cairan yang merupakan isi dari tangki tabung LPG di rumah) pada sungai, danau dan bahkan lautan pada permukaannya.

 Titan - NASA:

Saturn’s largest moon Titan is an extraordinary and exceptional world. Among our solar system’s more than 150 known moons, Titan is the only one with a substantial atmosphere. And of all the places in the solar system, Titan is the only place besides Earth known to have liquids in the form of rivers, lakes and seas on its surface.

Titan is larger than the planet Mercury and is the second largest moon in our solar system. Jupiter's moon Ganymede is just a little bit larger (by about 2 percent). Titan’s atmosphere is made mostly of nitrogen, like Earth’s, but with a surface pressure 50 percent higher than Earth’s. Titan has clouds, rain, rivers, lakes and seas of liquid hydrocarbons like methane and ethane.


Atmosfer di Titan memiliki tekanan udara sekitar 50% lebih dari atmosfer Bumi (atmosfer Titan lebih padat). Belum diketahui apakah di Titan memiliki kehidupan atau tidak walaupun Titan memiliki atmosfer dan cairan pada permukaannya. Diperkirakan permukaan Titan pada umumnya berupa es dalam bentuk cadas dan memiliki atmosfer seperti Bumi dengan kandungan Nitrogen yang besar.

Tidak mudah untuk berkunjung ke Titan, perlu waktu panjang, Jarak Bumi ke Titan sekitar 10 kali jarak Bumi ke Matahari.

Jika ada astronot di permukaan Saturnus, satu putaran orbit bagi Titan adalah sekitar 16 hari di Bumi (karena Saturnus lebih besar dari Bumi).


Cincin Saturnus memang terlihat menawan dari teropong di permukaan Planet Bumi sehingga memunculkan banyak pertanyaan dan rasa penasaran yang tinggi bagi ilmuwan untuk mengetahui lebih lanjut.

Pertanyaan dan rasa ingin tau ini membuat CasSini - Hyugens diluncurkan dan kemudian dikorbankan dengan dibenamkan hancur ke permukaan Saturnus pada akhir misi wahana ini pada 15 September 2017.



Setelah melakukan perjalanan yang jauh dan banyak perjalanan yang berliku dan berputar-putar, wahana ini akhirnya terjun bebas dengan misi Kamikaze ke permukaan Saturnus.

We miss you Cassini - Hyugens, just dont go back here