AMDAL, ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Environmental Impact Assessment harus dilakukan juga terkait roket raksasa milik SPACEX.
Dokumen terkait analisis dampak lingkungan terhadap roket SpaceX tersebut sudah terbuka untuk umum dan setiap orang dapat melihat seperti apa detail dari roket raksasa ini.
Environmental Assessmentfor the SpaceX Starship and Super Heavy Launch Vehicle
at Kennedy Space Center (KSC)
Dokumen setebal 250 halaman ini tergoloong sangat detail menjelaskan roket, resiko dan gambaran dampak lingkungan termasuk terhadap dampak kebisingan, sumber daya hayati, kualitas air udara,
Super heavy adalah nama bagi bagian roket yang merupakan first stage (bagian pertama) dibuat SpaceX, sedangkan Starship adalah stage kedua (second-stage spacecraft).
SpaceX sendiri merencanakan bahwa peluncuran kedua bagian roket ini dalam waktu sekitar 2 hingga 3 bulan kedepan. Untuk ujicoba dari Starship sebetulnya sudah dimulai dengan berhasilnya StarHopper oleh SpaceX dicoba menggunakan mesin roket Raptor beberapa hari yang lalu.
Rencananya Superheavy dan Starship akan meluncur ke angkasa dari Florida tetapi kemudian kedua bagian itu akan mendarat terpisah.
Starship akan kembali ke Florida ke landasan Landing Zone 1 (LZ-1), tempat ini memang dipinjam oleh SpaceX dan berada di Cape Canaveral Air Force Station
Super Heavy akan mendarat diatas air, seperti sebelumnya akan mendarat diatas barge “Of Course I Still Love You” dan/atau “Just Read The Instructions” tergantung keadaan cuaca dan barge itu sendiri.
Persiapan dan perijinan atas peluncuran roket ini sudah dimulai dan jika persiapan dari pihak SpaceX berhasil maka era perjalanan luar angkasa yang murah dan handal sudah terbukti dimulai.
Sangat menarik jika dicermati mengenai potensi gangguan lingkungan saat roket raksasa ini diluncurkan dari landasanya. Alur over-pressure, alur suara bising (sonic boom) disaat meluncur naik dan turun sangat berbeda dengan potensi gangguan ancaman teknologi secara umum.
The sonic boom levels for the Super Heavy booster in the vicinity of the droneship range from about 5.0-10.0 psf. The maximum overpressure of 12.4 psf represents a focal zone that occurs near the northern tip of the crescent shaped boom contour that is farthest west from the droneship. The location of such a focal zone would vary with weather conditions, so it is unlikely that these locations would experience these levels more than once over multiple events. A droneship landing 20 nm offshore would produce overpressure levels of 3.0-5.0 psf along the coast. This would be below the overpressure levels experienced during a Falcon first stage landing at LZ-1 (USAF 2017).
Gangguan dari sonic boom dan overpressure yang muncul dari dorongan roket ini akan berbeda dan terindikasi akan lebih besar dari roket yang dibuat oleh SpaceX sebelumnya.
Jika anda berkunjung ke landasan disaat roket diluncurkan maka dentuman sonic boom yang muncul seharusnya lebih besar dari biasanya.